Menjenguk Kakekku di Rumah Sakit dr. Muhammad Zen

Kakekku keluar dari rumah sakit. Beliau sakit sesak nafas. Kata bibi saya, sakit paru-paru. Saya sempat tidur di rumah sakit menemani ayah saya yang jagain kakek. Nama rumah sakitnya RS dr. Muhammad Zen.

Bersama Kakek Holili di pintu keluar kepulangan RS dr. Muhammad Zen

Saya berangkat dari Tasikmalaya, Senin 20 Januari, hari setelah ada kabar kakek Holili masuk rumah sakit. Kaget sih.. Rama-nya ngajak dadakan dan langsung pergi ke terminal Indihiang naik gocar.

Berangkat sore ke Surabaya, naik bis oranye, Sugeng Rahayu. Saya mabok jalan muntah tiga kali. Di dalam bis tidurnya di paha ayahku. Biar ga mabok. 

Sampai di Sampang menjelang duhur, menginap di Hotel Semilir dekat rumah sakit tempat kakek aku dirawat.

Di plasa samping Hotel Semilir Sampang

Selama di Madura, saya diajak ke Waduk Klampis, katanya, tempat ayah sering kemping pramuka. Di sekitaran hutannya ada buah bukkol. Rasanya kecut asam, tapi enak sih. Nama bahasa Indonesia-nya bidara.

.. di Waduk Klampis, Sampang
buah bukkol (bidara)..

Pulang dari waduk, saya diajak bermain ke taman bunga Kota Sampang dan Alun-alun baru kota ini. Seru. Di sana banyak wahana bermain dan pastinya foto-foto.

Alun-alun kota Sampang.

Taman Bunga Kota Sampang

Lalu saya ke makam nenek, namanya (almarhumah) Nyai Siti Maryam Binti Kiai Haji Saidurrahman di kompleks makam keluarga Ombul, Desa Apaan, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang.

di pusara, makam Nenek Maryam, nama yang disanding dengan nama aku, Maryamah

Di kompleks makam itu ada makam buyut-buyut juga. Buyut saya Namanya Nyai Muniratur Rohmah binti Hariri dan Kiai Haji Saidurrahman bin Kiai Mashudi.

Buyut, Ayahnya nenek aku dari ayahku.

Hari hari yang sama, saya melanjutkan perjalanan ziarah ke makam keluarga kakek Kiai Haji Holili di Kampung Kramat. Kecamatannya sama, Pangarengan. 

Nama buyut saya dari kakek, Noer Rahman bi Runo, alias Pak Sunah. Istrinya juga dimakamkan di tempat itu, namanya Hajah Mukarromah binti Kiai Haji Adra'ie Bukhori, alias Hafsah.

Buyut, orang tua dari kakekku.

Sedih dan senang. Senagnya diajak pergi ke Madura. Seangnya, meski ayahnya ayah saya sakit, saya masih diajak liburan. 

Tadinya Aisyie tuh mau ke Madura pas liburan sekolah. Tapi Ayah saya sedang memulai pembangunan jalan untuk pesantren barunya.

Liburan di Sampang, di daerah asal keluarga Madura. Ada tempat namanya pantai Camplong. 

Pantai Camplong

Saya belajar berenang dan naik perahu. Pulang dari pantai itu, saya masih ke hotel untuk mandi dan bersih-bersih. Lalu melanjutkan perjalanan ke rumah-rumah keluarga besar Madura.

berenang di laut Pantai Camplong

Menginap di Wa Ririem. Alhamdulillah dikasih uang 100 ribu. Lumayan buat nabung. Hehe..

Di sana jadi ketemu Farhan, Najiya, dan Naora. Terus ada Akmal dan Mila. Mereka pada pintar matematika. Saya punya adik namanya Gibran, lucu banget. Ada satu lagi adik perempuan belum ketemu, baru lihat videonya. Saya juga belum ketemu Mba Bida yang diceritakan ayah saya.

Begitu aja cerita-nya. Semoga nanti ada kesempatan lagi ke Madura. Di sana ada pulau yang juga daerah asal keluarga besar Aisyie. Katanya, bernama Pulau Mandangin atau pulau kambing. Masih penasanran..